Total Tayangan Halaman

Minggu, 10 April 2011

Mengendalikan penyakit PATHEK (anthraknosa) di tanaman cabai

     Penyakit patek atau busuk buah merupakan momok bagi petani cabai karena penyakit ini dapat membawa kerugian yang sangat besar bahkan hingga gagal panen,penyakit ini di sebabkan oleh cendawan anthraknosa. cendawan ini dapat berkembang biak dengan cepat apabila suhu dan kelembapannya mendukung. 
Daya sebar dan inveksi sangat cepat apalagi bila di sertai angin yg kencang karena spora ini sangat mudah di terbangkan oleh angin.
     Pengendalian penyakit pathek akan lebih mudah bila di lakukan sejak dini / preventif.Berikut ini cara pengendalian preventif dan kuratif yang bisa di coba bila di jumpai pada tanaman cabai:
A.PENGENDALIAN SECARA PREVENTIF
1. sebelum di tanam biji rendam dalam larutan fungisida 30 menit kemudian tiriskan.
2. lubang tanam kocor/siram dengan fungidor 50 ec yang sudah di larutkan dengan air sebanyak 25 ml per lu
   bang.
3. buat jarak tanam agak lebar bila panennya di musim kemarau gunakan jarak tanam 50x70 cm sedang
   bila panennya di musim penghujan gunakan jarak tanam 60x90 cm.
4. usahakan cahaya matahari dapat masuk ke dasar tanaman.
5. usahakan drainase baik jangan sampai ada air yang menggenang di parit.
6. pemberian kapur dolomit sebelum tanam agar tanah tak terlalu masam.
7. bila terjadi hujan di malam hari esok paginya segera di cuci dengan air steril atau air sumur jangan 
    menggunakan air sungai yang kemungkinan sudah tercemar cendawan antraknosa dari hulunya.
8. kurangi pemupukan yang mengandung nitrogen dalam bentuk nitrat.sebagai gantinya bisa gunakan 
pathek / antraknosa
    nitrogen dalam bentuk amonium.
9. cukupi pupuk P dan K jangan sampai kekurangan.
B. PENENDALIAN SECARA KURATIF
1. Bila sudah terliat cendawan ini masuk dan menginveksi lakukan penyemprotan secepatnya.
2. Pilih buah yg sudah terinveksi dan petik masukan dalam karung kemudian di bakar sebelum melakukan
    penyemprotan masal.
3. Penyemprotan pertama kali harus menyeluruh mulai dari tanaman itu sendiri,mulsa di bedengan dan 
    paritnya agar spora yg sudah terlanjur jatuh tak bisa berkembang biak.
4. Gunakan fungisida yang berbahan aktf genoldirachtin atau dengan merk fungidor dengan dosis 2 ml per 
    liter air.Untuk lebih mempercepat racun masuk ke spora serta meningkatkan daya basmi tambahakn 
    penembus p3.
5. Jeda penyemprotan 2 hari minimal 4 kali berturut-turut,atau 8 hari dengan 4 kali penyemprotan.
6. Bila virulensi patek diatas 70% bisa tambahkan atau di mix dengan fungisida yang berbahan aktif
    kaebendazim dengan dosis sesuai yang tertera dalam kemasan.
7. Setelah pathek terkendali tindakan pencegahan rutin penyemprotan 5-7 hari sekali.
8. Jangan menggunakan air sungai bila melakukan penyemprotan,gunakan air tanah atau air sumur yang

    steril dari cendawan tersebut.

1 komentar:

  1. Mohon ijin admin , numpang iklan promosi yaa...

    Kami menjual aneka Kapur :
    - Kapur Aktif / Cao / Kalsium Oksida.
    - Kapur Padam / CaOH2 / Kalsium Hidroksida.
    - Kapur Tepung / CaCo3 /Kalsium Karbonat / Kapur pertanian /Kaptan .
    - Zeolite .
    - Bentonite .
    - Dolomite dll.

    Untuk informasi lebih lanjut Silahkan hubungi :

    Bpk Asep 081281774186
    085793333234

    Simpan nomor dan hubungi jika sewaktu-waktu membutuhkan.

    BalasHapus