Total Tayangan Halaman

Senin, 19 November 2012

MENGENDALIKAN KUTU PUTIH ( PARACOCUS MARGINATHUS ) PADA TANAMAN SINGKONG,MANGGA,PEPAYA,JERUK,CABAI,JAMBU

serangan berat kutu putih
Singkong ( ubi kayu ) merupakan salah satu bahan pangan yang penting di indonesia ,produksi rata-rata nasional 20-25 ton jauh dari kebutuhan nasional yang sehingga kekurangannya harus impor dari luar negri.
Kendala utama kenapa produktivitasnya masih rendah selain faktor bibit dan luasan juga faktor budidaya,dan serangan hama penyakit.
Salah satu hama terpenting dalam tanaman singkong adalah kutu putih ( paracocus marginatus ) atau kutu dompolan.selain menyerang tanaman singkong juga menyerang tanaman pepaya,mangga,bunga mawar , jeruk , alpukat, jambu biji, terong dan sirsak. Kutu putih ini selalu bergerobol pada pucuk-pucuk daun,anak daun dan tulang daun karena hama ini dalam merusak tanamanya dengan menghisap cairan yang ada pada tanaman.
Serangan berat serangga ini dapat menyebabkan tanaman mati seperti terbakar,selain pada daun muda pada serangan berat serangga ini juga menyerang daun tua,batang,buah.
Dampak dari serangan hama ini juga akan menimbulkan penyakit lain dari golongan cendawan karena kutu putih mengeluarkan cairan sekresi seperti madu sehinngga mengundang cendawan jelaga. 
Kutu putih meningkat populasinya pada musim kemarau apabila kelembaban rendah populasinya akan meningkat dengan sangat cepat.
Ciri utama kutu putih dalam tubuhnya di selimuti lapisan tepung lilin yang tebal untuk memproteksi dirinya dari  serangga pemangsa dan pestisida.karena tepung lilinya yg tebal menyebabkan hama ini sgt sulit di kendalikan tidak semua pestisida mampu mengikis dan menembus tepung lilin ini.
pengendalian  
serangan masal kutu putih
Pengendalian dapat menggunakan insektisida botanik natucide 100 ec karena selain ramah lingkungan juga aman tanpa meninggalkan residu pada buah dan daun bila di konsumsi .


pulih dari serangan kutu putih
Penyemprotan untuk mengendalikan sebaiknya pada pagi atau sore hari , bila seranga berat penyemprotan dapat di lakukan 3 hari sekali sebanyak 3 kali berturut-turut tanpa jeda supaya kutu putih benar-benar bersih dan musnah dari taaman, bila kondisi sudah aman pengendalian berikutnya bisa secara preventif dengan melihat kondisi lapangan.