Semangka ( Cucurbitaceae) adalah tanaman merambat yang
berasal dari daerah setengah gurun di Afrika bagian
selatan. Tanaman semangka masih sekerabat dengan labu-labuan (Cucurbitaceae), melon (Cucumis melo) dan mentimun (Cucumis
sativus). Semangka biasa dipanen buahnya untuk dimakan segar atau
dibuat jus. Biji semangka yang dikeringkan dan disangrai juga
dapat dimakan isinya (kotiledon) sebagai kuaci.
Sebagaimana anggota suku
ketimun-ketimunan lainnya, habitus tanaman ini merambat namun ia tidak dapat
membentuk akar adventif
dan tidak dapat memanjat. Jangkauan rambatan dapat mencapai belasan meter.
Daunnya berlekuk-lekuk di
tepinya. Bunganya sempurna, berwarna kuning, kecil (diameter 3cm). Semangka
adalah andromonoeciousmonoklin, yaitu memiliki dua jenis bunga pada
satu tumbuhan: bunga jantan, yang hanya memiliki benang sari (stamen),
dan bunga banci/hermafrodit, yang memiliki benang sari dan putik (pistillum). Bunga banci dapat dikenali dari
adanya bakal
buah (ovarium) di bagian
pangkal bunga berupa pembesaran berbentuk oval.
Buah semangka memiliki kulit
yang keras, berwarna hijau pekat atau hijau muda dengan larik-larik hijau tua.
Tergantung kultivarnya, daging buahnya yang
berair berwarna merah atau kuning.
Tanaman ini cukup tahan akan
kekeringan terutama apabila telah memasuki masa pembentukan buah ( Wikipedia ).
A. Persiapan
Lahan
1. Lahan yang akan
ditanami dibajak atau dicangkul supaya gembur dan remah.
2. Buat bedengan
membujur dari barat ketimur atau utara keselatan tergantung posisi lahan.
3. Tinggi bedengan
30 cm bila musim kemarau dan 50 cm bila mendekati musim hujan.
4. Jarak antar
bedengan antara 3.5 m sampai 4.5 m
5. Model bedengan
bisa kupu tarung atau berurutan.
6. Lebar parit 60
cm – 70 cm.
7. Setelah
bedengan jadi tebar pupuk sp 36 atau tsp 46 sebanyak 150 kg kemudian siram
pakai Irengan yang sudah diencerkan
di air dengan dosis 30 liter per luasan 1000 m.
8. Tutup bedengan
dengan mulsa setelah penebaran dan penyiraman irengan selesai kemudian diamkan
7-10 hari.
9. Setelah mulsa
selesai dipasang kemudian buat lubang tanam dengan jarak 60 - 70 cm antar
lubang.
10. Kedalaman
lubang tanam 25 cm
11. Ph tanah yang
ideal 5,8 – 7.
B. Persiapan Benih
1. Rendam benih
dalam air hangat yang diberi garam secukupnya selama10 menit, benih yang
mengambang diambil dan dibuang kemudian tiriskan.
2. Setelah
ditiriskan rendam kembali benih tersebut di air yang sudah diberi gibraco 5 ml per liter air selama 6 jam
kemudian peran benih tersebut semalam.
3. Selesai
pemaraman benih masukan kedalam polibek yang sudah disiapkan terlebih dahulu.
4. Pindah tanam
dilakukan setelah benih tumbuh dengan 2 - 3 daun atau umur 10 hari.
5. Benih yang sudah tumbuh dalam polibek disiram atau digembor dengan air yang sudah diberi Agropos 3 ttp per 10 liter air maksimal 3 kali pemberian Agropos
selama dalam pembenihan.
C. Penanaman
1. Pindah tanam
dilakukan setelah bibit berumur 10 hari atau derdaun 2-3 helai.
2. Bibit yang mati
setelah pindah tanam segera lakukan penyulaman.
3. Penanaman
sebaiknya dilakukan pada waktu sore untuk menghindari penguapan tinggi dan
mempercepat adaptasi tanaman serta menghindari setres tanam akibat terik sinar
matahari.
D. Pemupukan
1. Pupuk Dasar
a. 7 – 15 hari sebelum tanam : Irengan 30
lt dengan disiram di bedengan, sp 36 150 kg tebar rata.
b. 5 hari sebelum tanam Za 2 sendok makan (
20 gr ), fertika 2 sendok makan ( 20 gr ) masukkan kedalam lubang tanam tutup
tanah kembali kemudian siram dengan air yang sudah diberi agropos 3 ttp per 10
lt air.
2. Pupuk Susulan
Pupuk susulan diberikan di kiri atau kanan tanaman dengan
jarak 15 – 20 cm secara berurutan jangan berselang seling dikiri atau kananya
supaya penyerapan pupuk dan perakaran merata.
a. Susulan I 10 hst : za 10 gr, fertika 20 gr.
b. Susulan II 20 hst : Npk 10 gr, Za 5 gr,
Kno plus 10 gr
c. Susulan III 30 hst : Kno Plus 15 gr, Za 10
gr, fertika 10 gr
d. Susulan IV 40 hst : NPK 15 gr, Fertika
20 gr, Za 10 gr, boron 2 gr.
3. Pupuk kocor
Pupuk kocor atau siram diberikan setelah
tanaman berumur 7 hst dengan interval 7 hari sekali sampai umur 45 hst.
a. Kocor 7 hst : Agropos 5 ttp, Irengan 8
ttp, za 3 semdok makan per air10 lt.
b. Kocor 14 hst : Agropos 5 ttp , Irengan 8
ttp, Kno plus 2 sendok makan per air10 lt.
c. Kocor 21 hst : Agropos 7 ttp, Irengan 10
ttp, Fertika 3 sendok makan per air 10 lt.
d. Kocor 28 hst : Agropos 7 ttp, Irengan 10
ttp, Kno plus 3 sendok makan per air 10 lt.
e. Kocor 35 hst : Agropos 10 ttp, Irengan
10 ttp, Za 3 sdk makan, per air 10 lt.
f. Kocor 45 hst : Agropos 10 ttp, Irengan
10 ttp, NPK 3 sendok makan per air 10 lt.
4. Pupuk semprot
Pupuk semprot diberikan ketanaman mulai 15
hst sampai umur 55 – 60 hst atau 1 minggu menjelang panen.
a. Semprot I 15 hst : Mgp 5 ttp, primavit 5
ttp, gibraco 0.5 ttp pertangki 14 lt.
b. Semprot II 22 hst : Mgp 5 ttp, Primavit
5 ttp, Primarin B 6 ttp pertangki 14 lt.
c. Semprot III 30 hst : Primarin B 6 ttp,
primavit 5 ttp, Agropos 7 ttp pertangki 14 lt.
d. Semoprot IV 37 hst : Primarin B 8
ttp,Primavit 7 ttp, Mgp 7 ttp pertangki 14 lt.
e. Semprot V 42 hst : Primarin B 8 ttp,
Agropos 10 ttp, Kno Plus 3 sdk mkan pertangki 14 lt.
f. Semprot VI 47 Hst : Primarin b 10 ttp,
Agropos 10 ttp, Higroot 1 sdk teh
pertangki 14 lt
g. Semprot VII 55 hst ; primarin B 10 ttp,
Agropos 10 ttp, Higroot 1 sdk teh pertangki 14 lt.
h. Pupuk kalsium ( kalsi + ) dapat diberikan pada saat
terbentuk buah dan jelang pembesaran.
E. perawatan Tanaman
1. Pengairan / penyiraman
Pengairan dikerjakan 3 hari sekali sejak penanaman
jangan sampai kondisi lahan kering. Pada waktu tanaman berbunga hentikan
penyiraman karena akan menyebabkan bunga rontok. Sebelum buah menjadi besar
kurangi pengairan untuk menjaga buah tetap manis dan kadar air sedikit.
2. pemangkasan / perempelan, dan sortasi buah
a. Pemangkasan batang utama bisa dilakukan
pada daun atau ruas ke 3 – 5 supaya produksi maksimal, kemudian pelihara batang
sampingnya setelah tumbuh.
b. Tunas lateral yang tumbuh segera
dirempel atau dibuang agar pupuk yang diberikan tidak terbagi karena tunas
lateral / cabang air ini sangat rakus akan unsur hara.
c.Seleksi buah dilakukan setelah tanaman
mulai berbuah, buah yang cacat atau tidak sempurna segera di buang pelihara
buah yang bentuknya sempurna dan cepat perkembanganya.
d. Buah yang dipelihara sebaiknya pada daun
10 keatas yang 10 kebawah sebaiknya dibuang
e. Perbatang tanaman sisakan 2 – 3 buah
untuk dibesarkan.
F. Pengendalian Hama dan Penyakit
Seperti kebanyakan tanaman lainnya tanaman
semangka juga memmpunyai kendala dalam budidayanya terutama serangan hama
penyakit. Hama penyakit yang tidak ditangani dengan cepat dan tepat sering kali
menyebabkan penurunan hasil panen bahkan tidak jarang menyebabkan gagal panen.
Hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman semangka antara lain :
1. Hama tanaman semangka
a. Kutu pengisap daun atau aphids hama ini
merusak tanaman dengan mengisap nutrisi pada daun terutama daun muda sehingga
menyebabkan daun menjadi keriput dan keriting. Hama ini dapat dibasmi dengan
menggunakan insektisida Basmilat
ataupun biagro.
b. Penggerek daun ulat Liryomisa hama ini menggerek
daun baik daun muda ataupun daun tua sehingga menyebabkan lapisan klorofil daun
hilang membentuk jaringan seperti jalan. Hama ini dapat dikendalikan dengan
menyemprot insektisida Biagro ataupun
Starmine.
c. Hama pengisap Thrips , hama ini lebh
suka menyerang daun yang masih muda sehingga menyebabkan daun menjadi keriting
karena cairan nutrisi habis dihisap. Hama trips juga suka bersembunyi di
kelopak bunga pada waktu cuaca panas, penyemprotan sore atau pagi hari sebelum
panas sangat dianjurkan untuk memaksimalkan pengendalian.
d. Hama ulat tanah, ulat tanah sering
menyerang tanaman semangka pada waktu masih muda dibawah umur 15 hst. Ulat
tanah menyerang tanaman pada waktu sore hingga malam hari, penyemprotan
insektisida disarangkan pada waktu jelang petang karena ulat ini pada keluar
makan. Pengendalian dapat menggunakan Basmilat atau Starmine.
e. Ulat Grayak, hama ulat grayak selain
menyerang daun juga sering merusak bakal buah. Seranganya dapat menyebabkan
daun habis dan buah rusak dan rontok. Hama ini dapat dikendalikan dengan
menyemrpot insektisida Starmine pada waktu sore
atau pagi hari sebelum panas.
2. Penyakit tanaman semangka
Penyakit terpenting tanaman semangka yang
sering dan sangat sulit dikendalikan antara lain :
a.
Penyakit Kresek, penyakit ini desebabkan oleh cendawan atau jamur Embun Bulu serangannya sangat cepat dan
ganas terlambat mengendalikan akan menyebabkan gagal panen.
Ciri tanaman yang terserang
penyakit ini didagului warna kuning spot spot pada permukaan daun kalau dibali
dibawahnya ada spora berwarna putih kecoklatan .
Pengendalian penyakit
ini dapat menggunakan Detacide mix p3 bila serangan masih ringan, bila serangan
sudah berat pengendlian dapat menambahkan Clearopt. Interval penyemprotan
serangan berat 2 hari sekali 3 kali aplikasi tanpa jeda.
b. Penyakit Layu Fusarium, Penyakit ini dapat menyerang
berbagai tanaman hortikultura dan tanaman pangan, serangan dapat meluas bila
pemupukan kelebihan Nitrogen. Penyakit layu fusarium menyerang pada perakaran
sehingga agak sulit mendeteksinya.
Gejala serangan penyakit Ini
adalah bila tanaman pagi dan sore hari tampak segar sedang siang tampak layu,
gejala ini berlangsung antara 3 sampe 5 hari kemudian akan layu semua dan mati.
Pengendalian, Penyakit
ini kl sudah kena agak sulit dikendalikan tetapi bila masih dalam gejala masih
bisa disembuhkan. Pengendalian dapat di lakukan dengan mengocor Fungidor 2 hari
sekali sebanyak 3 kali aplikasi dengan memilih tanaman yang sakit.
Upaya preventif / pencegahan
sangat dianjurkan agar terhindar dari penyakit ini. Untuk pencegahan sebaiknya
pengocoran fungidor dilakukan pada saat umur tanaman 10,30,40 hst.
c.
Rebah semai ( Dumping off ), penyakit
ini sering menyerang di saaat persemaian dan pindah tanam dibawah 10 hst.
Penyakit ini disebakan oleh cendawan Phityum.
Pengendalian penyakit
ini dapat menggunakan fungidor atau Mikocide pada saat di persemaian dan 3
hari setelah pindah tanam
d. Penyakit karena nematoda, penyakit
nematoda bisa menyerang semua jenis tanaman akibat serangan penyakit ini daun
menjadi keriting atau puret. Penyakit ini menyerang bagian akar tanaman.
Pengendalian penyakit
ini dapat dikendalikan dengan menyiram lubang tanam memakai Basmilat atau Clearopt dengan dosis 1
ttp per air 10 lt.
d. Virus keriting / puret, jenis penyakit keriting karena
virus paling sulit dikendalikan karena penyakit ini memiliki beberapa inang spt
trips,apid,kutu kebul,dan lalat.
Pengendalian
selain membasmi inangnya bisa dengan menggunakan Antivirus Aktor-9 dimana
antivirus ini bekerja dengan melemahkan DNA virus dari dalam jaringan tanaman.
Pencegahan virus keriting dapat dimulai sejak dari persemaian hingga pindah
tanam pada saat umur 7,20,35 dan 45 hst.
G. Panen
Tanaman semangka dapat dipanen bila umurnya
sadah cukup tua, umur panen antara 60 sampai 70 hst.
NB : Air untuk menyemprot dan mengocor tanaman sebaiknya menggunakan air sumur jangan menggunakan air sungai karena air dari sumur lebih steril dari cemaran bibit hama penyakit sedangkan air sungai lbh banyak tercemar bibit hama penyakit dari kebiasaan petani yang sering membuang tanaman atau buah yang terserang penyakit kedalam sungai sehingga hanyut sampai hilir.