Serangan trip's dan tungau yang parah bsa menyebabkan tanaman cabai mati pucuk ( berwarna kecoklatan ) dan daun menjadi rontok atau gundul bagian pucuk.Dan bila tak di atasidengan cepat menyebabkan pertumbuhan tanaman bisa mati dan gagal produksi.
Cara pemulihannya dg tekhnik dari BMA sebagai berikut ;
1. Semprot tanaman menggunakan biagro 60 ec dan natucide 100 ec yang di mix dengan agropos dan primarin B serta tambahkan gibraco dengan dosisi sesuai yang tertera di label.
2. Penyemprotan untuk masa pengobatan 3 hari sekali sebanyak 4 kali berturut-turut atau 12 hari di semprot 4 kali tanpa putus.
3. Penyemprotan paling baik di lakukan sore hari
4. Setelah tanaman mulai pulih dan thrip's sudah terkendali penyemprotan bisa di lakukan 7 hari sekali menggunakan agropos dan primarin B
5. Pada penyemprotan pengobatan usahakan berbentuk kabut.setelah hama terkendali penyemrpotan berikutnya lebih besar butiran airnya.
A. Pengolahan Lahan
Pengolahan tanah diajurkan tanah jangan terlalu basah cenderung kering. Sebaiknya tanah dibajak dan digaru, juga buat saluran air.
Bila tidak sempat ada pengolahan tanah dan waktunya mendesak cukup pengolahan barisan yang akan ditanami sedalam 15-20 cm.
Pada saat sebelum olah tanah beri / taburkan :
• Pupuk organik / Bokashi : 3 kw / 1400 M2 atau
: 2,0 ton / Ha
• Kapur pertanian / Dolomik : 2,5 kw / 1400 M2 atau
: 17,5 ton / Ha
Tujuan dari pupuk organik dan kapur pertanian diberikan sebelum olah lahan adalah agar bisa tercampur merata pada saat tanah diolah.
B. Persiapan Benih
Sebelum benih ditanam diadakan treatment terlebih dahulu terutama untuk pengendalian penyakit bulai yaiu dengan cara :
• Rendam benih dengan Fungidore 50 EC dengan dosis 0,5 ml / lt selama 10 menit.
• Setelah itu tiriskan atau kering anginkan
• Jarak tanam :
Jika umur tanaman : 80-90 hari = 75 x 20 cm 1 bj/lubang
70-80 hari = 50 x 20 cm 1 bj/lubang
• Kedalaman lubang tanam bervariasi antara 2,5 – 5 cm. tergantung pada kondisi tanah, pada tanah yang kering penempatan benih lebih dalam
C. Pemupukan
• Teknik pemberian pupuk yaitu dengan cara membenamkan kedalam tanah agar hasil lebih maximal, karena apabila pupuk diletakkan diatas tanah banyak unsur yang mengalami penguapan.
• Letakkan pupuk ± 5 cm disamping lubang benih.
Dosis dan waktu pemupukan
Luas lahan 0,14 ha (100 ru)
1.10 Hst 15 kg urea,15 kg SP36, 7 kg KCL
2.25 Hst 25 kg PONSKA
3.35 Hst 25 kg Urea, 5kg KCL
D. Pemupukan Semprot
• Pupuk semprot diaplikasikan mulai awal tumbuh ± 5 Hst.
• Pupuk yang digunakan :
Fungidor 50 EC dosis : 1 tutup/ 1 tangki 14 lt.
Agrophos : 2 tutup/ 1 tangki 14 lt.
• Penyemprotan dilakukan secara rutin setiap seminggu sekali sampai umur 35 hst.
• Setelah umur 35 hst. Penyemprotan dilanjutkan dengan :
Agrophos : 2 tutup/ 1 tangki 14 lt.
Primavit : 2 tutup/ 1 tangki 14 lt.
E. Pengairan
Agar distribusi air lebih efektif ke tanaman buat saluran air diantara barisan tanaman, selama masa pertumbuhan, tanaman jagung memerlukan pengairan yang cukup. Lahan irigasi dengan sumber air terbatas dan lahan sawah tadah hujan pada musim kemarau memerlukan pengairan hingga mencapai kapasitas lapang sebanyak empat kali yaitu pada umur :
15 hst
30 hst
45 hst
60 hst
F. Perawatan
• Tanaman umur 25-30 hst.
Lakukan penyiangan gulma secara rutin dan lebih baik hindari penggunaan herbisida
Lakukan pemupukan susulan yang kedua
Lakukan pembumbunan untuk memperkuat perakaran dan memperkokoh tegaknya batang
Bila timbul gejala serangan HPT (Hama Penyakit Tanaman) gunakan pestisida yang tepat dan aman sesuai anjuran petugas lapang.
• Tanaman umur 35-45 hst.
Lakukan pemupukan susulan yang ketiga (tutupan).
Lakukan pembumbunan ulang sampai pupuk yang diaplikasikan dan akar semu tertutup.
Berikan pengairan lebih banyak pada saat pembungaan dan pengisian biji
Lakukan penyiangan gulma