Total Tayangan Halaman

Sabtu, 28 Maret 2015

ANTI VIRUS BULAI ,MOSAIK,KERITING,KERUPUK DAN CVPD ( JERUK )

     Produktivitas tanaman hortikultura di Indonesia umumnya masih sangat rendah dari potensi yang sebenarnya,hal ini dikarenakan oleha serangan porganisme pengganggu tanaman yang sulit dikendalikan. Salah satu OPT yang banyak menimbulkan kerugian sampai menurunkan produksi hingga 90% adalah OPT dari jenis virus.
Penyakit yang disebabkan leh virus lebih sulit dikendalikan atau ditangani karena banyaknya tanaman inang dan vektor / pembawanya. penanganan vektor atau tanaman inang lebih sering terlupakan oleh petani padahal ini sangat penting sebagai salah satu komponen keberhasilan pengendalian penyakit ole virus. Pemberian nutrisi yang cukup terutama unsur p dan Mikro juga sangat mendukung ketahanan tanaman terhadap serangan virus.

     Aktor-9 sebagai antivirus pada tanaman membantu petani dalam mengendalikan penyakit yang disebabkan oleh virus diatas. Anti virus ini bekerja dengan mengaktifkan pathogenesis relatif protein tanaman untuk melemahkan dan menghilangkan virus yang menyerangnya.
Aplikasi Aktor-9 pada tanaman cukup antara 2-3 kali permusim tanam pada level preventif sedang pada level kuratif 2-5 kali aplikasi per musim tanam.
Aktor-9 pada waktu aplikasi bisa dicampur atau dimix dengan insektisida,fungisida,bakterisida,pupuk organik maupun pupuknon organik,kalsium dan zat pengatur tumbuh / zpt.
     Cara pemakaian ;
A. Pada level preventif atau pencegahan
Aplikasi pertama pada umur 10 hst dengan dosis 1-1.25 ml / liter,aplikasi kedua pada umur 20-25 hst dengan dosis 1-1.25 ml /liter.kemudian diamati sampai umur 50-60 hst bila tanaman masih dalam kondisi baik penyemprotan sdh cukup tetapi bila masih belum mantab bisa diulang pada umur tersebut.Selanjutnya untuk menjaga senyawa bahan aktif tersebut selalu berada dalam jaringan tanaman perawatan rutin dengan mengggunakan primavit atau primarin b sebagai nutrsi mikro sangat dianjurkan.
B. Pada level kuratif atau pengendalian
Aplikasi pengendalian adalah aplikasi pada saat tanaman sudah terserang penyakit,pada level ini penyemprotan bisa antara 1-5 kali permusim tanam.
Dosis yang digunakan lebih tinggi daripada dosis pencegahan yaitu antara 2-2.25 ml per liter,
interval penyemprotan 5 hari sekali sebanyak 3 kali atau 15 hari penyemprotannya 3 kali.Pada waktu aplikasi sebaiknya dimix dengan pupuk primavit atau mgp,gunanya untuk memulihkan klorofil yang rusak dan untuk menutup daun yg menguning atau klorosis.
Pengulangan penyemprotan menyesuaikan kondisi tanaman bila penyemprotan awal interval 5 hari penyemprotan berikutnya antara 15-20 hari.