Total Tayangan Halaman

Minggu, 29 Juli 2012

Dampak Penggunaan Air Tercemar Dalam Pertanian



1. DAMPAK BAGI KESEHATAN MANUSIA
penggunaan air yang tercemar dalam pertanian tentu saja mempunyai dampak positip dan negatip hanya yg sering dibahas dan dibicarakan dampak negatipnya karena berhubungan langsung dengan tanaman dan orang yang mengerjakannya dalam hal ini petani.
pengaruh negatip bila air yang tercemar di gunakan dalam pertanian adalah  kandungan air tercemar yang biasanya mengandung bakteri-bakteri patoghen dan racun-racun kimia.Kaitannya dengan ini ada beberapa bagian atau kelompok yg paling beresiko tertular patogen atau keracunan/tercuni zat-zat kimia seperti
a.petani dan keluarganya
b.buruh tani atau tenaga kerja tani yang bekerja pada lahan yg menggunakan air tercemar.
c.Konsumen yang  mengkonsumsi produk pertanian yang diolah dengan menggunakan air irigasi yang tercemar.
d.semua orang yang berdekatan dengan area pertanian yang menggunakan air tercemar terutama yang paling beresiko adalah anak-anak dan orang tua.
Air yang tercemar sangat banyak mengandung organisme - organisme yang berbahaya yang bisa menyebabkan penyakit karena dalam air tersebut tentu saja banyak patogen-patogen yg mampu bertahan dalam jangka waktu yang lama sampai tertransmisikan ke tubuh manusia.
Sedang kandungan zat kimia berbahaya yg mencemari air irigasi  biasanya dari unsur logam.Pada jumlah kecil biasanya logam-logam ini secara biologis sangat diperlukan, namun dalam jumlah yang besar dapat membahayakan bagi tubuh. Beberapa zat kimia yang sering ditemukan pada air tercemar untuk irigasi antara lain adalah cobalt, tembaga, dan seng (Armon, 2002).
hal ini disebabkan tanaman tidak mengasorbsi zat kimia ini, dan dalam keadaan melebihi ambang batas dapat berbahaya bagi manusia dan tanaman itu sendiri, beberapa laporan penelitian mengindikasikan jika tubuh terdedah polutan ini dalam jangka waktu yang lama akibat mengkonsumsi hasil produksi pertanian yang tercemar dapat memicu terjadinya kanker.
2. DAMPAK BAGI TANAH / LAHAN PERTANIAN
Permasalahan utama yang dihadapi oleh tanah, jika yang terbawa oleh air irigasi tercemar berupa logam, dalam jumlah yang normal logam ini tidak berdampak apapun bagi tanah namun dalam jumlah yang cukup besar dapat merusak struktur tanah, misalkan dapat meningkatkan PH tanah menjadi lebih asam atau lebih basa. Air irigasi tercemar yang membawa zat pencemar berbetuk solid lama-lama  akan mengumpul pada permukaan tanah dan menyebabkan tersumbatnya pori-pori tanah sehingga tanah menjadi tidak subur.
3. DAMPAK BAGI TANAMAN
Air yg tercemar tinggi akan berdampak serius pada tanaman yg menggunakan air ini untuk irigasinya,misalnya terhadap hasil produksi ( kwantitas ) dan mutu ( kwalitas ).
Air yg tercemar bisa mempengaruhi perubahan rasa,mutu hasil dll.
Memang tak semua air yg tercemar itu mempunya sisi negatip ada juga sisi positipnya  terkadang juga bisa menyuburkan bila tingkat pencemarannya tidak tinggi,tetapi biasanya kondisi air yg tercemar kandungan logam-logamnya sangat tinggi atau berlebihan sehingga logam-logam berat dapat mengganggu pertumbuhan tanaman itu sendiri dan manusia yang mengkonsumsinya.

Jumat, 13 Juli 2012

BUDIDAYA MELON ( CUCUMIS MELO ) PER 1000 M

A. Pengolahan Lahan Sebelum Tanam
     Sebelum lahan di tanami bibit melon pengolahan tanah sebaiknya di lakukan dengan baik dan benar agar pertumbuhan optimal dan penyerapan unsur hara yang di berikan lancar.
Lahan sebelum di bajak atau di cangkul usahakan di genangi air semalaman penuh,esuk paginya baru di bajak atau di cangkul.kedalahaman bajak tau nyangkul sebaiknya jangan kurang dari 25-30 cm,setelah selesai di diamkan atau di keringkan setelah kering airnya baru di haluskan.Hal ini perlu di lakukan supaya tanah gembur dan remah dengan maksud agar akar tanaman mudah menyerap unsur hara dan berkembang cepat. Selesai di haluskan biarkan lahan selama 1 minggu terbuka supaya cukup menerima sinar matahari dan   menekan OPT yang merugikan.Tanah yang masih basah atau masih menggumpal sebaiknya jangan di buat atau  di bentuk bedengan / guludtan.
     Pembuatan bedengan / guludtan sebaiknya mengikuti arah matahari terbit dan terbenam atau membujur dari timur ke barat supaya penyinaran merata.
Tinggi bedengan menyesuaikan musim bila musim penghujan sebaiknya ketinggian bedengan jangan kurang dari 50 cm dan bila musim kemarau juga jangan kurang dari 30 cm.
Lebar bedengan natara 100-120 cm dan jarak antar bedengan 60-70 cm.
     Pengapuran / pemberian dolomit di lakukan pada saat bedengan baru setengah jadi dengan dosis antara 100-200 kg bila ph tanah berkisar 5-6 dengan maksud supaya ph naik/meningkat.
pemberian kapur dolomit pada bedengan setngah jadi kemudian di aduk hingga rata dan bercampur dg tanah kemudian sirami dengan air sukur bila di campur dg poc yg mengandung mikroba agar meresap kedalam tanah dan biarakan selama 5 hari bila bedengan kering siram dg air hingga lembab.
Setelah selesai segera berikan pupuk dasar ( bisa dari kotoran ayam,itik,sapi atau kambing ) 600 kg sebar merata di atas bedengan dengan menambahkan pupuk NPK 15-15-15 sebanyak 40 kg ,tsp 30 kg,  zk / kcl 30 kg,za 50 kg dan aduk merata dengan tanah kemudian siram bedengan dengan air yang di campur AGROPHOS 10 ml setiap 10 liter air hingga jenuh agar pupuk kompos ( kandang ) dan pupuk kimia meresap kedalam tanah.
     Setelah semuanya selesai segera tutup bedengan dengan mulsa plastik hitam perak dan diamkan 5 hari sebelum di lubangi untuk menanam bibit.

B. Pembibitan / Penyemaian
     Media semai sebaiknya menggunakan tanah yg subur serta gembur dan seteril dari patogen baik cendawan maupun bakteri.terlebih dahulu di ayak kemudian campurkan ppk kompos dan sedikit kapur dolomit sebelum di campur merata semprot media tersebt dengan pupuk agrophos dan fungidor 50 ec terlebih dahulu baru di aduk merata dan masukkan kedalam polibek hingga penuh.
Setelah media siap semuanya benih di masukkan tetapi terlebih dahulu benih di rendam dg air air hangat kuku  dengan menambahkan fungidor 50 ec dengan dosis 2 ml per liter air selama 4 jam.Kemudian peram hingga benih berkecambah.setelah berkecambah semua masukkan bibit tersebut kedalam polibek yang sudah disiapkan dan setelah berdaun 2-3 helai tanaman siap di pindah ke lahan.
C. Penanaman
     Sebelum bibit di pindah ke lubang tanam yang sudah disiapkan celup bibit tersebut kedalam larutan fungidor 50 ec dan basmilat 80 ec. Usahakan waktu menanam akar jangan sampai terputus dan penanaman sebaiknya pada waktu sore hari agar terhindar dari setres akibat sinar matahari.
Waktu menanam hindari batang atau daun menempel pada mulsa supaya tidak terbakar oleh panasnya plastik mulsa yang panas.
D. Pemotongan / Pemangkasan /toping 
     Pemangkasan pertama dilakukan pada saat tanaman berusia 18-20 hst pada bagian pucuk utama tanaman supaya tanaman bertunas kembali atau terbentuk cabang baru dan yang dipelihara 2 batang saja.dari 2 btatang ini akan keluar bunga dan bakal buah pilih dan seleksi buah yang baik dan sehat 1 buah saja tuk di besarkan .pemangkasan selanjutnya pada usia 30-35 hst setelah buah sebesar telur ayam.
Setelah toping / pemangkasan segera di  semprot dengan insektisida dan fungisida
E. Pemupukan
a. pupuk tugal    
Pemupukan atau pemberian pupuk tunggal susulan dilakukan dengan cara di tugal dengan menggunakan pupuk NPK 15-15-15 atau npk 16-16-16 dengan dosis 2-3 gr pertanaman sampai tanaman berumur 20 hst  ( 7 ,14,20 hst ).
Umur 30 hst pupuk susulannya npk 20 gr,zk 20 gr,za 20 gr,boron 3 gr
umur 40 hst pupuk susulannya npk 20 gr,zk 20 gr,za 20 gr
umur 50 hst pupuk susulannya npk 30 gr,zk 30 gr za 20 gr,
b. pupuk kocor dan pupuk semprot
Pupuk kocor atau siram di berikan setelah tanam berusia 5-7 hst dengan dosis 200 ml / batang.pupuk yang di berikan agropos dengan dosis 2 ml / liter air ,vitaplus 3 ml / liter air, gibraco 1.3 ml / liter air ( gibraco di berikan hanya 3 kali ,pada usia 7,25.dan 40 hst ) dan za 10 gr/liter air hingga berumur 20 hst.
pada umur 30  hst pupuk dapat di berikan dengan cara semprot ,pupuk yang di gunakan agropos 30 ml / tangki 14 lt,primarin B 30 ml / lt rutin seminggu sekali hingga usia 60 hst
G. Penyiraman / Pengairan 
     Penyiraman atau pengairan bila tersedia air irigasi bisa dengan cara di leb bila tidak bisa dengan cara di kocor atau disiram,bila masa vegetatip pengairan dg cara kocor bisa 3 hari sekali ini biasa di lakukan oleh petani bersamaan dg pemberian ppk kocor.Sedang pada saat musim penghujan pengairan tak perlu hanya yang harus di perhatikan air hujan tak boleh menggenang di parit karena akan menyebabkan kelembabpan tinggi dan menyebabkan penyakit oleh cendawan /jamur mudah menyerang.
yang harus juga di hindari apabila jaring / net sudah terbentuk hindari pengairan yang mendadak dan bervolume tinggi karena akan menyebabkan buah melon mudah pecah.
H. Pengendalian Hama dan Penyakit
     Hama dan penyakit yang sering menyerang buah melon sangat banyak ragam dan jenisnya.
pengendalian di lakukan sejak dini begitu mulia terliat adanya serangan dengan interval penyemprotan 3 hari sekali dan di hentikan 2 minggu sebelum panen.
a. Hama tanaman melon
* Hama ini bisa menyerang tanaman melon mulai dari persemaian hingga penanaman di lahan,ciri hama ini bentuknya sgt kecil dan panjang serta lincah gerakannya,ketika muda warnanya kekuningan ketika tua berubah coklat kehitaman. Ciri tanaman melon yang terserang thrips daun muda menjadi kriting  dan  ada bercak kekuningan dan tanaman manjadi kerdil.Hama ini bisa di kendalikan dengan menyemprot biagro 60 ec.agar maksimal bisa menambahakn p3 sebagai penembus.
*. Ulat
     Hama jenis ulat yg paling sering menyerang adalah ulat perusak daun ( phalpita sp ).Ulat ini merusak daun denga cara menggulung fdaun tanaman dan memakannya bahkan juga sering makan bunga bakal buah.
hama jenis ini bisa di kendalikan dengan menyemprot menggunakan insektisida basmilat 80 ec serta di mix dengan p3.
*. Kutu daun aphis
    Hama ini biasa menyerang daun baik daun muda maupun daun yang sudah tua selain itu hama ini juga selalu bersimbiosis dengan semut karena hama ini mengeluarkan sekresi madu yang manis rasanya dan di sukai semut,ciri hama ini ketika masih muda berwarna kuning sedang yg sdh dewasa atau tua berwarna hitam dan bersayap.
Pengendalian hama ini bisa menggunakan insektisida basmilat 80 ec
*. Lalat Buah 
     Buah  melon yang terserang lalat buah akan menjadi busuk karena larva dari lalat buah yang merusak dari dalam buah.
pengendalian hama jenis ini bisa dengan memasang perangkap sek feromon atau menggunakan lem perangkap.penyemprotan menggunakan insektisida kurang efektip karena hama ini sangat mobile dan lincah pergerakannya.Pemasangan sex fromon ataupun lem perangkap sebaiknya di luar area tanaman atau minimal 3 m di sebelum lahan.Bila menggunakan insektisida penyyemprotan sebaiknya pada petang hari di sekitar pematang atau rerumputan sekitarnya.
b. penyakit Panaman Melon
Penyakit yang sering enyerang tanaman melon juga tak kalah banyak jenisnya mulai dari golongan cendawan dan golongan bakteri.
*. Embun Bulu ( busuk daun / kresek )
Penyakit ini biasa menyerang pada daun-daun yang sudah agak tua atau tua.
gejala : daun yang terinfeksi awalnya berwarna kuning kemudian lama-alam berubah jd kuning tua dan akhirnya mengering .penyakit ini sangat mudah penularannya karena sporanya sgt mudah terbawa oleh angin.
pencegahan dan pengendalian dapat menggunakan fungisida serta memperbaiki drainase supaya lancar pembuangan airnya.penyemprotan dengan fungisida mikocide 70 wsc juga mampu mengendalikan penyakit ini agar maksimal bisa di mix dengan yang bersifat sistemik seperti karbendazim,dimetomorf.
*. Busuk Pangkal batang ( Gummy stemm Blight )
Penyakit busuk pangkal batang bawah di sebabkan oleh cendawan mycophaerekka melonis 
Gejala : pangkal batang tercelup minyak dan mengeluarkan lendir berwarna merah kecoklatan ,tanaman yang terserang daun menjadi layu dan mengering.
Pengendalian bisa menggunakan fungisida dengan cara di kocorkan pada batang dengan interval 2 hari sekali .
*. Layu Bakteri ( Erwina traceiphilaE )
Penyakit layu bakteri ini di sebarkan oleh sejenis kumbang daun atau oteng-oteng ( aulacophora femoralis motschulsky ). Gejala dari serangan layu bakteri daun menjadi mengerut dan berwarna kekuningan kering dan mati.bila batang di potong akan mengeluarkan lendir putih kental dan lengket.
Pengendalian bisa menggunakan fungisida yang bersifat bakterisida atau bakterisida