Total Tayangan Halaman

Sabtu, 10 Maret 2012

CARA MEMBUAT DEKOMPOSER DENGAN MURAH MERIAH


Cara untuk mengumpulkan organisme mikro yang murah meriah untuk mempercepat pembuatan kompos :
 1. Masak beras putih sedikit keras (air sedikit dikurangi.
2. Setelah nasi tersedia, letakkan dalam wadah kayu atau plastik dengan ketebalan tidak lebih dari 7 cm. Bila terlalu tebal, organisme mikro akan kekurangan oksigen.
3. Tutupi nasi tersebut dengan kertas (jangan menggunakan kain karena dapat menyerap air).
3. Kuburkan nasi tersebut di bawah pohon bambu dan tutupi dengan plastik agar tidak kehujanan dan tutupi juga dengan kawat kasa agar tidak dimakan tikus.
4. Biarkan selama 3 hari

Cara penggunaan.
1. Campurkan nasi tersebut dengan gula coklat denga perbandingan 1 : 1. Peras campuran tersebut hingga ada cairan lengket yang keluar. Cairan inilah yang digunakan.
2. Simpan dalam wadah dan letakkan dalam tempat sejuk dan terlindung dari sinar matahari selama 3 hari.
4. Campurlah cairan ini dengan air dengan perbandingan 1 : 1000 (satu banding seribu) 5.Campurlah air tersebut dengan dedak padi sehingga mempunyai kelembaban 50% (bila dedak sudah dapat dikepal dan membentuk bola berarti kelembaban sudah cukup).
6. Tutupi campuran dedak ini dengan jerami padi setebal 1 cm.
7. Biarkan selama 7 s/d 10 hari. Setelah itu bisa digunakan untuk mempercepat pembuatan kompos dan pelapukan sisa tanaman Cara penggunaan: Sebarkan dan campurkan bahan tersebut apda bahan kompos yang akan dibuat.

Jumat, 09 Maret 2012

REAKSI JERAMI PADI PADA TANAH SAWAH


Jerami padi mengandung sekitar 40% c dan mudah di rombak,secara biologis merupakan subtrat untuk pertumbuhan mikroorganisme tanah. Jerami yang di benamkan kedalam tanah makan akan segera terjadi berbagai reaksi biokimia sepertireduksi tanah yang berkaitan dengan perubahan kimia listrik,imobilisasi dan fiksasi N,produksi asam-asam organik,dan pelepasan gas co2,ch4 c2h4 dan h2s ( yoshida 1978 ) proses tersebut secara langsung maupun tak langsung memepengaruhi ketersedian dan penyerapan hara oleh tanaman.
Pembenaman jerami kedalam tanah dapat mempercepat dan mengintesnsifkan kondisi reduktif tanah,menaikan PH dan daya hantar listrik tanah masam. Dengan berubahnya kimia listrik tanah terjadi kenaikan konsentrasi Fe,Mn, NH4 dan K,asam-asam organik,zat-zat tereduksi dan co2 dalam larutan tanah. Untuk menghindari pengaruh buruk perendaman jerami pada tanah berpasir di perlukan waktu kurang lebih 1 bulan sebelum bibit tanaman padi di tanam.
Namun pemberian jerami padi beserta pupuk hijau lainnya pada tanah masam akan mempercepat proses reduksi dan menaikkan PH tanah,sehingga konsentrasi Fe menurun dan mengurangi keracunan fe pada tanaman padi diatasnya.puncak konsentrasi Fe,MN dan CO2 larut air terjadi bila pembenaman kurang dari 3 minggu. 
Jerami padi yang di benamkan ketanah sawah pada awalnya akan mengimobilisasi N tersedia di tanah,kondisi ini sering menyebabkan tanaman muda tampak kekuning-kuningan dan ini bersifat sementara dan pengaruh pada tanah sawah lebih kecil di banding di tanah kering.
Untuk menghindari pengaruh negatif pembenaman jerami padi di tanah maka sebaiknya :
1. Takaran pupuk N perlu di tambah dari biasanya.
2. Jerami hanya di berikan sekitar 1.5 ton / ha.
3. Kapur dolomit di berikan sebelum pengolahan tanah.
4. Bibit di tanam pada umur 15 hari setelah pembenaman jerami.
Penammbahan jerami padi dapat dapat mengaktifkan fiksasi N baik pada tanah basah maupun tergenang.dan bila di tambah dengan urea pembenaman jerami di tanah tergenang akan meningkatkan bakteri aerobik penambat N dari udara.
dekomposisi jerami dalam tanah secara anaerobik menghasilkan asam-asam lemak dan fenol yg mudah menguap.temperatur yang rendah dan tanah masam sangat cocok untok produksi dan terkonsentrasinya asam-asam lemah.Pada temperatur di atas 30 'c asam-asam tersebut dapat lenyap setelah 2-3 minggu setelah pembenaman.
Ditanah sawah berdrainase buruk cenderung terjadi peningkatan bahan-bahan organik,tanah semacam ini cenderung memiliki kandungan bahan organik tinggi dari pada tanah berdrainase baik,namun ini bukan berarti mencerminkan kesuburan tanah,karena tanah berdrainase buruk keceptan dekomposisi berjalan lebih lambat sehingga kesuburan tanah relatif berkurang.
pada tanah sawah pemberian jerami sangat kecil pengaruhnya pada hasil padi,tetapi berpengaruh baik pada tanaman palawija yang di tanam di musim berikutnya.
pada tanah yang kahat ( kekurangan ) K dan Si pembenaman jerami akan menaikan hasil padi ( mo dan qian 1981 )

Selasa, 06 Maret 2012

MENGENDALIKAN PENYAKIT HAWAR DAUN BAKTERI ( KRESEK ) DI TANAMAN PADI


 Penyakit kresek pada tanaman padi atau hawar daun bakteri di sebabkan oleh bakteriXANTHOMONAS ORYCAE .Tetapi kebanyakan petani mengira ini adalah penyakit yg di sebabkan oleh cendawan sehingga waktu menyemprot menggunakan fungisida,bahkan di kampung-kampung yg masih rendah sdmnya mengatakan ini sudah biasa ada pada tanaman padi.
Penyakit kresek ini sebenarnya bisa di cegah dan di kendalikan dg budidaya secara sehat dan ramah lingkungan,penggunaan pupuk kandang dan jarak tanam yang renggang akan lebh mudah pengendalian dan pencegahannya. Jarak tanam yg rapat dapat menyebabkan kelembabpan sekitar tanaman meningkat sehingga dapat memicu bakteri xanthomonas berkembang lbh cepat.Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan dalam pengendalian penyakit kresek / hawar daun bakteri :
KRESEK
1. gunakan varietas unggul yang tahan penyakit hawar daun bakteri,seperti inpari,mekongga.
2. Varietas hibrida tidak tahan alias rentan serangan penyakit ini.
3. jarak tanam yg renggang akan mengurangi serangan penykit ini,spt menggunakan jarak tanam 30x15x50 cm atau 22 x 15 x 40 cm.
4. hindari pemakian urea berlebih pada saat pemupukan.
5. Tambahkan pupuk kalium tinggi dan CALSIUM pada saat pemupukan.
6. Tambahkan pupuk MIKRO DG DI semprot minimal 4 kali dan usahakan yg kandungan ZN , CU, MO  tinggi.
7. penyemprotan tindakan preventif dapat menggunakan mikocide 70 wsc dengan dosis 1ml/lt dan penyemprotan kuratif dengan dosis 2 ml / lt.
8. perlakuan benih menggunakan bakteri khorin pd saat perendaman (bisa dbarengkan dg PGPR & POC yang mengandung giberelin).
9. pencelupan akar pd bibit padi yang akan di pindah tanamkan dg PGPR
10. penyemprotan bakteri khorin pd umur 20 & 40 hst

MENGENDALIKAN PENYAKIT BLAST ( PYIRUCULARIA GRACIAE )

Blast
Blast(pyirucularia graciae) dapat menyerang tanaman padi pada semua fasse pertumbuhan selain daun jg dapat menyerang batang dan tangkai malai. gejalanya spt bercak berbentuk ketupat terbelah,bagian tengah melebar dan runcing di kedua ujungnya.
Pusat bercak berwarna kelabu dan mempunyai tepian berwarna cokelat hingga coklat kemerahan. Gejala yg paling mudah terlihat dan paling khas dari penyakit ini adalah busuknya ujung tangkai malai yang biasa di sebut busuk leher .Tangkai malai yang busuk mudah sekali patah dan menyebabkan gabah hampa.


pengendaliannya:
A,Preventif 
tindakan pencegahan dapat di lakukan sejak awal dengan pola pemupukan melalui semprot atau foliar. pupuk yang di gunakan adalah pupuk mikro yang mengandung unsur Mn, Zn, Mg,Mo, dan Asam amino ( primavit ) yang berkonsentrasi tinggi.
penggunaan pupuk mikro yg berkonsentrasi tinggi dapat mencegah dan mematikan bibit cendawan di awal penetrasi dengan dosis 3 ml per liter.
B.Kuratif
1. rendam benih sblm di tebar dg fungisida fungidor 50 ec. 
2. gunakan varietas yg tahan scr bergantian,
3. hindari pemupukan dg nitrogen tinggi,
4 wktu tanam yg tepat sehingga wakt berbunga tak banak hujan dan embun,
5. bila pada masa pembungaan byk hujan dan embun di pagi hari semprot dg air dai tambah dg penenmbus yg bersifat netral dan translaminar,
6. bila ada serangan gejala blas semprot dg fungisida fungidor dg dosis 2ml/lt atau 28 ml/ tangki 14 lt.
7. Bila situasi memaksa dan serangan sangat parah fungidor dapat di mix dengan pupuk primavit.