Total Tayangan Halaman

Kamis, 28 April 2011

MENGENDALIKAN PENYAKIT AKAR GADA ( PLASMODIOPHORA BRASSICAE ) PADA TANAMAN KOBIS

     Salah satu penyakit yang paling menakutkan bagi petani kobis adalah penyakit akar gada / bengkak akar ( plasmodiophora brassicae ). Penyakit akar gada di sebabkan oleh cendawan plasmodiophora brassicae yang juga merupakan salah satu penyakit tular tanah yang sangat penting.Kerugian yang di akibatkan serangan penyakit akar gada / bengkak akar di seluruh dunia berkisar antara 50 % - 100 %.
     Akibat dari serangan penyakit ini tanaman menjadi layu,kerdil,kering dan mati karena pembengkakan pada jaringan akar mengganggu translokasi hara dan air kedalam tanah dan daun.
Bila cendawan ini sudah terinvestasi d lahan pertanian maka cendawan patogen ini akan menjadi faktor penghambat dalam budi daya kobis,cendawan ini mampu bertahan hingga 20 th dalam tanah karena mempunyai daya tahan yang tinggi terhadap perubahan lingkungan.
     Pengendalian penyakit akar gada pada lahan yang sudah terinveksi baik preventif maupun kuratif antara lain :
  1. Tanah di olah hingga gembur dengan kedalamn cangkulan / galian 30 cm hingga 40 cm.
  2. Gunakan pupuk kandang yg sudah jadi atau pupuk kompos yang sudah di fermentasi
  3. Berikan kapur dolomit / kaptan sesuai ph tanah
  4. Gunakan bibit yang tahan terhadap serangan penyakit ini.
  5. Seterilisasi lahan dengan desinfektan sebelum bibit di tanam, desinfektan dapat menggunakan fungisida yang berbahan aktif sitrogenol 70 g / lt.
  6. Pada lubang tanam dapat di berikan 1 siung bawang putih yg sudah di iris 1 hari sebelum tanam.
  7. 10 setelah tanam siram tanaman dengan fungisida yang berbahan aktif genoldirachtin 60 g / lt ( fungidor 50 ec ) yang sudah di larutkan dengan air sebanyak 50 ml .
  8. Dosis yang di gunakan 2 ml/ lt atau 20 ml per ember 10 lt.
  9. Lakukan penyiraman ini rutun seminggu sekali hingga tanaman berumur 40 hari.
  10. Setelah tanaman berumur 40 hari keatas pencegahannya dapat menggunakan tangki semprot dengan menyemprot lubang tanamnya.
  11. Pengendalian secara kuratif di lakukan bila sudah nampak gejala serangan ,dosis yang di gunakan 2 - 2.25 ml / lt .
  12. Interval penyemprotan 3 hari sekali sebanyak minimal 4 kali berturut-turut ( 12 hari dengan 4 kali penyemprotan ).
  13. Pada waktu penyemprotan dapat di tambahkan adjuvant ( p3 ) / penembus agar daya kerja fungisida lebih maksimal.
  14. Setelah penyakit ini terkendali penyemprotan dapat di lakukan seminggu sekali,atau melihat situasi dan kondisi di lapangan.
  



1 komentar:

  1. Mohon ijin admin , numpang iklan promosi yaa...

    Kami menjual aneka Kapur :
    - Kapur Aktif / Cao / Kalsium Oksida.
    - Kapur Padam / CaOH2 / Kalsium Hidroksida.
    - Kapur Tepung / CaCo3 /Kalsium Karbonat / Kapur pertanian /Kaptan .
    - Zeolite .
    - Bentonite .
    - Dolomite dll.

    Untuk informasi lebih lanjut Silahkan hubungi :

    Bpk Asep 081281774186
    085793333234

    Simpan nomor dan hubungi jika sewaktu-waktu membutuhkan.

    BalasHapus